Ibu Hamil dan Konsumsi Seafood: Pernyataan yang Tidak Benar

Darma Zanna

Seafood merupakan sumber protein yang bergizi tinggi dan banyak mengandung asam omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan penglihatan janin. Namun, masih ada beberapa keyakinan yang terus beredar di masyarakat bahwa ibu hamil harus menghindari seafood selama kehamilan. Pernyataan ini seringkali tidak didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat dan dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan ibu hamil.

Mari kita telaah beberapa klaim yang sering diungkapkan terkait larangan ibu hamil memakan seafood.

Klaim 1: Merkuri dalam Seafood Bisa Berbahaya bagi Janin

Salah satu alasan yang sering disebutkan adalah adanya kandungan merkuri dalam beberapa jenis seafood. Merkuri adalah logam beracun yang dapat membahayakan sistem saraf janin yang sedang berkembang. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua seafood mengandung merkuri dalam jumlah yang berbahaya. Beberapa jenis seafood, seperti ikan salmon, sarden, dan udang, memiliki kadar merkuri yang rendah dan aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Satu-satunya jenis seafood yang harus dihindari adalah ikan dengan kadar merkuri yang tinggi, seperti hiu, tuna sirip kuning, dan marlin. Jika ibu hamil mengonsumsi seafood dengan kadar merkuri tinggi dalam jumlah terbatas, biasanya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan. Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi jenis seafood tertentu.

Klaim 2: Seafood Dapat Menyebabkan Alergi

Beberapa orang berpikir bahwa mengonsumsi seafood saat hamil dapat meningkatkan risiko alergi pada janin. Namun, data ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara konsumsi seafood oleh ibu hamil dan risiko alergi pada janin.

Sebenarnya, beberapa penelitian malah menunjukkan bahwa mengonsumsi seafood selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko alergi pada anak. EFSA (European Food Safety Authority) bahkan merekomendasikan agar ibu hamil dan menyusui mengonsumsi seafood 2-3 porsi per minggu untuk memperoleh manfaat nutrisi dan omega-3 yang penting.

BACA JUGA:   Lokasi Tempat Tindik Telinga di Samarinda

Klaim 3: Rasa dan Kualitas Seafood Bisa Mempengaruhi Janin

Beberapa orang percaya bahwa makan seafood saat hamil dapat mempengaruhi rasa atau kualitas janin yang sedang dikandung. Namun, pernyataan ini juga tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Janin tidak memiliki kemampuan untuk merasakan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil secara langsung. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil tidak akan langsung mempengaruhi rasa atau kualitas janin. Kualitas makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan nutrisi yang diterima oleh janin.

Kesimpulan

Pernyataan "ibu hamil dilarang makan seafood" tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Sebagian besar jenis seafood aman dikonsumsi oleh ibu hamil asal dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak mengandung kadar merkuri yang tinggi. Mengonsumsi seafood selama kehamilan bahkan dapat memberikan manfaat nutrisi yang penting untuk perkembangan janin.

Meskipun begitu, setiap ibu hamil sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi seafood atau jenis makanan lainnya. Mereka dapat memberikan rekomendasi dan panduan yang sesuai dengan kondisi individu untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.

Also Read

Bagikan:

[addtoany]