Sahabat, mari dengarkan keluh kesah,
Dalam puisi yang kutuangkan dalam baris-baris ini,
Tentang pemanasan global, musibah yang tak terbantahkan,
Yang terus menerpa bumi kita, tempat berpijak kita.
Berselimutlah dalam kata-kata sederhana,
Namun menyentuh hati yang tak terbantahkan,
Mari kita merenung, merasakan getaran,
Dampak pemanasan global yang semakin nyata.
Bumi ini terbakar, sedang menjerit dalam bahagia,
Lautan yang membisikkan rintihan pada kita,
Kicauan burung-burung yang semakin berkurang,
Itu pesan-pesan yang tak patut kita lewatkan.
Oh, sungai yang dulunya mengalir puas,
Kini kehausan dan kering tak bertepi,
Rumput yang dulu hijau, kini jadi terbakar,
Semua itu adalah efek pemanasan global yang tak bisa disangkal.
Dalam hembusan angin, terlihat debu yang berterbangan,
Matahari yang terik membakar kulit kita yang rapuh,
Sudahkah kita memperhatikan pesan bumi ini?
Ataukah kita terlena dalam kemewahan hidup yang sementara?
Lihatlah pohon-pohon yang gugur tak berbuah,
Hamparan padang rumput yang tak bernyawa,
Hewan-hewan yang terancam punah,
Itu derita yang tercipta akibat ulah kita.
Lengkapi kita, sahabat, untuk hadapi hari esok,
Dalam hati kita, dendang penyemangat dan inspirasi,
Bersama kita tegakkan bendera kesadaran,
Agar bumi ini kembali pulih dan bersemi seperti dulu.
Mari menebarkan cinta dan peduli pada alam,
Dengan memulai dari diri sendiri,
Meski satu langkah kecil, namun bermanfaat,
Untuk mengurangi pemanasan global yang mengancam.
Singkirkan kebiasaan yang merugikan alam,
Gunakanlah energi terbarukan, kurangi emisi,
Tanam pohon, lestarikan vegetasi,
Itu satu langkah awal menuju perubahan yang nyata.
Sahabat, mari kita renungkan kembali,
Kapan lagi kita bisa memberikan harapan kepada bumi?
Pemanasan global bukanlah isapan jempol belaka,
Tapi realitas yang harus dihadapi bersama.
Saat ini, mari berdiri menjadi penjaga,
Bumi kita butuh perlindungan sejati,
Melalui puisi ini, kuajak kita bersama,
Untuk berjuang melawan pemanasan global, menuju masa depan yang terjaga.
*Catatan: Puisi ini dimaksudkan untuk menggambarkan kesadaran tentang pemanasan global yang mengancam bumi kita. Dalam puisi ini, diungkapkan tentang dampak negatif yang ditimbulkan, namun juga disertai dengan harapan dan ajakan untuk berperan serta dalam melindungi dan menyelamatkan bumi dari musibah ini.