Gelora bumi terasa bergemuruh
Gempa datang, tanah merindu getarannya
Mengguncang semesta, tiada ampun
Memetik nyawa dan mengejutkan insan.
Oh, gempa, kau begitu mengerikan
Seperti serigala yang haus darah
Tanpa pandang bulu, kau merenggut
Membawa duka, kesedihan yang tak terperi.
Kejayaan manusia pupus seketika
Bangunan runtuh, hancur berkeping-keping
Duka merajalela, hingga tak terhingga
Rumah-rumah kosong, hanya reruntuhan yang tersisa.
Di lorong-lorong sempit, suara bangunan runtuh
Terdengar hingga ke angkasa
Mengharu biru hati yang terluka
Melihat takdir yang begitu kejam dipertontonkan.
Kehidupan berputar di roda takdir
Bumi yang tenang berubah menjadi neraka
Namun di tengah duka dan sedih yang terurai
Harapan muncul, merakyatkan jiwa.
Bersama-sama, kita bangkit
Membangun kembali apa yang sudah jatuh
Seperti feniks yang bangkit dari abunya
Kami berdamai dengan tanah yang tega.
Tiada gempa yang mampu melumpuhkan semangat
Tiada gempa yang mampu memadamkan cinta
Kami berdiri kokoh, bersatu dalam kepedulian
Mendukung saudara, berbagi pelukan.
Gempa, kau dengan tangis dan luka
Telah mengajarkan kami arti cinta
Kami belajar, menyerap pelajaran hidup
Bahwa kebersamaan adalah jalan untuk bertahan.
Puisi ini kuakhiri dengan harapanku
Semoga kekuatan kami tak pernah redup
Melawan gempa dan bencana lainnya
Dalam senyuman, kami bangun kembali.
